Baca selengkapnya
Menurut AKURAT.CO, daster adalah pakaian model terusan dengan potongan longgar dan panjang, biasanya memiliki lengan pendek atau tanpa lengan agar pergerakan lebih leluasa. Daster biasanya dipakai oleh kaum perempuan ketika berada di dalam rumah, karena sebagian dari mereka beranggapan daster merupakan pakaian yang nyaman dan tidak ribet.
Sejarah
Daster
Daster
diambil dari kata duster yang yang popular pada abad ke-18 di
Amerika. Pada saat itu daster berbentuk jubah longgar yang berbahan ringan.
Pada masa itu di Amerika Barat sering kali terkena angin kencang, hujan badai,
dan berdebu. Sehingga para peternak dan koboi yang bekerja di luar ruangan
memerlukan pakaian yang dapat melindungi mereka dari elemen-elemen cuaca yang
ekstrem.
Daster
inilah yang menjadi pilihan ideal karena potongan panjangnya hingga mata kaki
serta longgar yang memungkinkan gerakan bebas dari yang memakainya. Daster
dulunya dirancang untuk melindungi pakaian dalam dari debu dan kotoran yang
melimpah di Amerika. Dengan memakai daster, mereka dapat menjaga pakaian dalam
mereka tetap bersih.
Baru
pada abad ke-19, perempuan mulai mengadopsi penggunaan daster. Tujuan utamanya
tetap tidak berubah, yakni untuk melindungi pakaian mereka dari debu, terutama
karena mobil-mobil yang digunakan pada abad ini masih memiliki desain yang
terbuka, jadi daster berfungsi sebagai pakaian luar yang mudah untuk
dibersihkan oleh perempuan ketika mereka sedang berpergian
Kemudian
di abad ke-20 daster mendapatkan popularitas baru, daster menjadi pakaian yang
sangat dinginkan di antara masyarakat Amerika Serikat, karena pada saat itu
beberapa film terkenal dari Amerika seperti The Good, The Bad and The Ugly
(1966) dan Once Upon a Time in the West (1968), mengadopsi daster sebagai salah
satu pilihan busana utama bagi para pemerannya. Dan hamper semua film
dengan genre heroic yang berlatar abad ke-20 juga menampilkan
daster sebagai bagian dari kostum karakter-karakternya.
Ketika
memasuki tahun 1950-an, desain daster menjadi lebih sederhana. Awalnya daster
hanya memiliki panjang hingga lutut dan masih memiliki aksen kancing di bagian
depan agar dapat dugunakan sebagai pakaian luar. Namun pada tahun ini para
perempuan mulai menggunakannya saat sedang berkegiatan di dalam rumah, seperti
memasak atau membersihkan rumah.
Hingga
saat ini, daster masih digunakan sebagai pakaian ibu rumah tangga, khususnya di
Indonesia. Daster sudah memiliki berbagai model yang berbeda. Variasi panjang
daster juga berbeda, secara umum ibu rumah tangga sering menggunakan daster
dengan panjang hingga di bawah lutut sampai ke mata kaki, sementara perempuan
muda cenderung memilih daster yang panjangnya di atas lutut yang mirip dengan
mini dres.
Menurut
AKURAT.CO, daster adalah pakaian model terusan dengan potongan
longgar dan panjang, biasanya memiliki lengan pendek atau tanpa lengan agar
pergerakan lebih leluasa. Daster biasanya dipakai oleh kaum perempuan ketika
berada di dalam rumah, karena sebagian dari mereka beranggapan daster merupakan
pakaian yang nyaman dan tidak ribet.
Sejarah
Daster
Daster
diambil dari kata duster yang yang popular pada abad ke-18 di
Amerika. Pada saat itu daster berbentuk jubah longgar yang berbahan ringan.
Pada masa itu di Amerika Barat sering kali terkena angin kencang, hujan badai,
dan berdebu. Sehingga para peternak dan koboi yang bekerja di luar ruangan
memerlukan pakaian yang dapat melindungi mereka dari elemen-elemen cuaca yang
ekstrem.
Daster
inilah yang menjadi pilihan ideal karena potongan panjangnya hingga mata kaki
serta longgar yang memungkinkan gerakan bebas dari yang memakainya. Daster
dulunya dirancang untuk melindungi pakaian dalam dari debu dan kotoran yang
melimpah di Amerika. Dengan memakai daster, mereka dapat menjaga pakaian dalam
mereka tetap bersih.
Baru
pada abad ke-19, perempuan mulai mengadopsi penggunaan daster. Tujuan utamanya
tetap tidak berubah, yakni untuk melindungi pakaian mereka dari debu, terutama
karena mobil-mobil yang digunakan pada abad ini masih memiliki desain yang
terbuka, jadi daster berfungsi sebagai pakaian luar yang mudah untuk
dibersihkan oleh perempuan ketika mereka sedang berpergian
Kemudian
di abad ke-20 daster mendapatkan popularitas baru, daster menjadi pakaian yang
sangat dinginkan di antara masyarakat Amerika Serikat, karena pada saat itu
beberapa film terkenal dari Amerika seperti The Good, The Bad and The Ugly
(1966) dan Once Upon a Time in the West (1968), mengadopsi daster sebagai salah
satu pilihan busana utama bagi para pemerannya. Dan hamper semua film
dengan genre heroic yang berlatar abad ke-20 juga menampilkan
daster sebagai bagian dari kostum karakter-karakternya.
Ketika
memasuki tahun 1950-an, desain daster menjadi lebih sederhana. Awalnya daster
hanya memiliki panjang hingga lutut dan masih memiliki aksen kancing di bagian
depan agar dapat dugunakan sebagai pakaian luar. Namun pada tahun ini para
perempuan mulai menggunakannya saat sedang berkegiatan di dalam rumah, seperti
memasak atau membersihkan rumah.
Hingga
saat ini, daster masih digunakan sebagai pakaian ibu rumah tangga, khususnya di
Indonesia. Daster sudah memiliki berbagai model yang berbeda. Variasi panjang
daster juga berbeda, secara umum ibu rumah tangga sering menggunakan daster
dengan panjang hingga di bawah lutut sampai ke mata kaki, sementara perempuan
muda cenderung memilih daster yang panjangnya di atas lutut yang mirip dengan
mini dres.
0 Reviews